Dina ajak nonton upin ipin Aku ga mau karena masing pusing-pusing Layla, jangan panggil aku Erpin Kalau nanti ga jadi pemimpin

Jumat, 02 November 2012

Kota Tarakan

Sejarah
Tarakan menurut cerita rakyat berasal dari bahasa tidung “Tarak” (bertemu) dan “Ngakan” (makan) yang secara harfiah dapat diartikan
“Tempat para nelayan untuk istirahat makan, bertemu serta melakukan barter hasil tangkapan dengan nelayan lain. Selain itu Tarakan juga merupakan tempat pertemuan arus muara Sungai Kayan, Sesayap dan Malinau.

Era Kerajaan Tidung

Kerajaan Tidung atau dikenal pula dengan nama Kerajaan Tarakan (Kalkan/Kalka) adalah kerajaan yang memerintah Suku Tidung di utara Kalimantan Timur, yang berkedudukan di Pulau Tarakan dan berakhir di Salimbatu. Sebelumnya terdapat dua kerajaan di kawasan ini, selain Kerajaan Tidung, terdapat pula Kesultanan Bulungan yang berkedudukan di Tanjung Palas. Berdasarkan silsilah (Genealogy) yang ada bahwa dipesisir timur Pulau Tarakan yaitu di kawasan Dusun Binalatung sudah ada Kerajaan Tidung Kuno (The Ancient Kingdom of Tidung), kira-kira pada tahun 1076-1156, kemudian berpindah ke pesisir selatan Pulau Tarakan di kawasan Tanjung Batu pada tahun 1156-1216, lalu bergeser lagi ke wilayah barat yaitu ke kawasan Sungai Bidang kira-kira pada tahun 1216-1394, setelah itu berpindah lagi, yang relatif jauh dari Pulau Tarakan ke daerah Pimping bagian barat dan kawasan Tanah Kuning, sekitar tahun 1394-1557.
Dari riwayat-riwayat yang terdapat dikalangan suku Tidung tentang kerajaan yang pernah ada dan dapat dikatakan yang paling tua di antara riwayat lainnya yaitu dari Menjelutung di Sungai Sesayap dengan rajanya yang terakhir bernama Benayuk. Berakhirnya zaman Kerajaan Menjelutung karena ditimpa malapetaka berupa hujan ribut dan angin topan yang sangat dahsyat sehingga mengakibatkan perkampungan di situ runtuh dan tenggelam kedalam air (sungai) berikut warganya. Peristiwa tersebut dikalangan suku Tidung disebut Gasab yang kemudian menimbulkan berbagai mitos tentang Benayuk dari Menjelutung.
Dari adanya beberapa dialek Bahasa Tidung yang merupakan kelompok komunitas berikut lingkungan sosial budayanya masing-masing, maka tentulah dari kelompok-kelompok dimaksud memiliki pemimpin masing-masing. Sebagaimana diriwayatkan kemudian bahwa setelah Kerajaan Benayuk di Menjelutung runtuh maka anak keturunan beserta warga yang selamat berpindah dan menyebar kemudian membangun pemukiman baru. Salah seorang dari keturunan Benayuk yang bernama Kayam selaku pemimpin dari pemukiman di Linuang Kayam (Kampung si Kayam) yang merupakan cikal bakal dari pemimpin (raja-raja) di Pulau Mandul, Sembakung dan Lumbis.

Era Dinasti Tengara

Dinasti Tengara bermulai pada tahun 1557-1916 Masehi, dinasti ini pertama kali dipimpin oleh Amiril Rasyd Gelar Datoe Radja Laoet pada tahun 1557 Masehi dan berakhir pada saat dipimpin oleh Datoe Adil pada tahun 1916, Dinasti Tengara berlokasi di kawasan Pamusian, Tarakan Tengah

Era Hindia Belanda

Ketenangan masyarakat setempat agak terganggu ketika pada tahun 1896, sebuah perusahaan perminyakan Belanda, BPM (Bataavishe Petroleum Maatchapij) menemukan adanya sumber minyak di pulau ini. Banyak tenaga kerja didatangkan terutama dari pulau jawa seiring dengan meningkatnya kegiatan pengeboran. Mengingat fungsi dan perkembangan wilayah ini, pada tahun 1923 Pemerintah Hindia Belanda merasa perlu untuk menempatkan seorang Asisten Residen di pulau ini yang membawahi 5 (lima) wilayah, yakni: Tanjung Selor, Tarakan, Malinau, Apau Kayan dan Berau. Namun pada masa pasca kemerdekaan, Pemerintah RI merasa perlu untuk mengubah status kewedanan Tarakan menjadi Kecamatan Tarakan sesuai dengan Keppress RI No. 22 Tahun 1963.

Era Pendudukan Jepang

Pada saat pendaratan Sekutu, angkatan Jepang di Tarakan berjumlah 2.200 orang yang didatangkan dari Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Satuan terbesar adalah Batalion Infantri Independen ke-455 yang berkekuatan 740 orang yang dikomandoi oleh Mayor Tadai Tokoi. 150 pasukan pendukung AD juga ada di Tarakan. Sumbangan AL kepada garnisun Tarakan tersusun atas 980 pelaut yang dikomandoi oleh Komandan Kaoru Kaharu. Satuan laut utama adalah Angkatan Garnisun Laut ke-2 yang berkekuatan 600 orang. Satuan laut ini dilatih bertempur sebagai infantri dan mengoperasikan beberapa senapan pertahanan pesisir. 350 pekerja minyak sipil Jepang juga diharapkan bertempur pada saat serangan Sekutu. Angkatan Jepang termasuk sekitar 50 orang Indonesia yang berdinas di satuan pengawal pusat. Mayor Tokoi mengarahkan keseluruhan pertahanan Tarakan, meskipun hubungan antara AL dan AD buruk.[4]
Angkatan Jepang dipusatkan di sekitar Lingkas, pelabuhan utama Tarakan dan tempat satu-satunya pantai yang cocok untuk pendaratan pasukan.[5] Pembela itu telah menghabiskan waktu beberapa bulan sebelum serangan yang menyusun posisi bertahan dan menanam ranjau.[6] Pertahanan yang diatur itu banyak dipakai selama pertempuran, dengan taktik Jepang yang difokuskan pada posisi bertahan pra-persiapan yang kuat. Jepang tak melakukan kontra-serangan besar apapun, dan kebanyakan gerakan menyerang terbatas pada beberapa pihak penyerang yang mencoba menyelusup garis Australia.[7]
Mendapatkan ladang minyak Tarakan adalah satu tujuan awal Jepang selama Perang Pasifik. Jepang menyerang Tarakan pada tanggal 11 Januari 1942 dan mengalahkan garnisun Belanda yang kecil dalam pertempuran yang berlangsung selama 2 hari di mana separuh pasukan Belanda gugur. Saat ladang minyak Tarakan berhasil disabotase oleh Belanda sebelum penyerahannya, Jepang bisa dengan cepat memperbaikinya agar bisa menghasilkan lagi dan 350.000 barel diproduksi tiap bulan dari awal tahun 1944.[8]
Menyusul penyerahan Belanda, 5.000 penduduk Tarakan amat menderita akibat kebijakan pendudukan Jepang. Banyaknya pasukan Jepang yang ditempatkan di pulau ini mengakibatkan penyunatan bahan makanan dan sebagai akibatnya banyak orang Tarakan yang kurang gizi. Selama pendudukan itu, Jepang membawa sekitar 600 buruh ke Tarakan dari Jawa. Jepang juga memaksa sekitar 300 wanita Jawa untuk bekerja sebagai "jugun ianfu" (wanita penghibur) di Tarakan setelah membujuk mereka dengan janji palsu mendapatkan kerja sebagai juru tulis maupun membuat pakaian.[9]
Arti penting Tarakan bagi Jepang makin menguap dengan gerak maju cepat angkatan Sekutu ke daerah itu. Tanker minyak Jepang yang terakhir meninggalkan Tarakan pada bulan Juli 1944, dan serangan udara Sekutu yang hebat pada tahun-tahun itu menghancurkan produksi minyak dan fasilitas penyimpanan di pulau itu.[10] Serangan ini juga membunuh beberapa ratus penduduk sipil Indonesia.[11] Sejalan dengan kepentingannya yang makin menurun, garnisun Jepang di Tarakan berkurang pada awal 1945 saat salah satu dari 2 batalion infantri yang ditempatkan di pulau itu (Batalion Infantri Independen ke-454) ditarik ke Balikpapan. Batalion ini dihancurkan oleh Divisi ke-7 Australia pada bulan Juli selama Pertempuran Balikpapan.[12]

Era Kemerdekaan

Letak dan posisi yang strategis telah mampu menjadikan kecamatan Tarakan sebagai salah satu sentra industri di wilayah Kalimantan Timur bagian utara sehingga pemerintah perlu untuk meningkatkan statusnya menjadi Kota Administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 1981.
Status Kota Administratif kembali ditingkatkan menjadi Kotamadya berdasarkan Undang-undang RI No. 29 Tahun 1997 yang peresmiannya dilakukan langsung oleh Menteri dalam Negeri pada tanggal 15 Desember 1997, sekaligus menandai tanggal tersebut sebagai Hari Jadi Kota Tarakan.

Pemerintahan

Kecamatan
Kota Tarakan terbagi atas 4 Kecamatan, yaitu :

Kelurahan

Kota Tarakan terdiri dari 4 Kecamatan dan 20 Kelurahan, untuk Kecamatan Tarakan Barat dan Tarakan Tengah masing-masing terdiri dari 5 Kelurahan, untuk Tarakan Timur terdiri dari 7 Kelurahan dan 3 Kelurahan untuk Tarakan Utara.
Berikut adalah daftar Kelurahan di Kota Tarakan :
  1. Kelurahan Karang Anyar
  2. Kelurahan Karang Anyar Pantai
  3. Kelurahan Karang Balik
  4. Kelurahan Karang Rejo
  5. Kelurahan Karang Harapan
  6. Kelurahan Pamusian
  7. Kelurahan Kampung 1 Skip
  8. Kelurahan Selumit
  9. Kelurahan Selumit Pantai
  10. Kelurahan Sebengkok
  11. Kelurahan Lingkas Ujung
  12. Kelurahan Gunung Lingkas
  13. Kelurahan Kampung 4
  14. Kelurahan Kampung 6
  15. Kelurahan Mamburungan
  16. Kelurahan Mamburungan Timur
  17. Kelurahan Pantai Amal
  18. Kelurahan Juata Permai
  19. Kelurahan Juata Laut
  20. Kelurahan Juata Kerikil

Geografimagnify-clip

Peta lokasi Pulau Tarakan
Kota Tarakan, yang secara geografis terletak pada 3°14'23" - 3°26'37" Lintang Utara dan 117°30'50" - 117°40'12" Bujur Timur, terdiri dari 2 (dua) pulau, yaitu Pulau Tarakan dan Pulau Sadau dengan luas wilayah mencapai 657,33 km².
Adapaun batas-batas wilayah sebagai berikut :
  • Sebelah Utara : Kecamatan Pulau Bunyu
  • Sebelah Timur : Laut Sulawesi
  • Sebelah Selatan : Kecamatan Tanjung Palas
  • Sebelah Barat : Kecamatan Sesayap dan Kecamatan Sekatak
Suhu udara minimum Kota Tarakan rata-rata 24,1 °C dan maksimum 31,1 °C dengan Kelembabab rata-rata 84,7%. Curah Hujan dalam 5 tahun terakhir rata-rata sekitar 308,2 mm/bulan dan penyinaran rata-rata 49,82%, telah memberikan julukan tersendiri bagi pulau ini sebagai daerah yang tak kenal musim.

Penduduk & Agama

Penduduk

Berikut adalah pertumbuhan penduduk Kota Tarakan dari tahun 1980 :
Tahun
Populasi
1980
55.444 jiwa
1991
84.648 jiwa
1997
109.353 jiwa
1998
113.565 jiwa
2000
116.641 jiwa
2001
121.588 jiwa
2003
149,998 jiwa
2005
168.331 jiwa
2007
176.981 jiwa
2008
178.111 jiwa
2010
193.069 jiwa [13]
2012
239.787 jiwa
Berdasarkan data yang ada pada hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kota Tarakan mencapai 193.069 jiwa, terdiri dari laki-laki = 101.464 jiwa dan perempuan = 91.605 jiwa.
Penduduk Tarakan berdasarkan wilayah :
Jumlah penduduk di Kecamatan Tarakan Barat adalah 67.780 jiwa, berikut adalah data dari setiap kelurahan :
Kelurahan
Penduduk
Luas
Karang Anyar
27.573 jiwa
5,61 km²
Karang Anyar Pantai
17.855 jiwa
8,51 km²
Karang Balik
7.875 jiwa
0,80 km²
Karang Harapan
7.621 jiwa
12,31 km²
Karang Rejo
6.856 jiwa
0,76 km²
Jumlah penduduk di Kecamatan Tarakan Tengah adalah 60.397 jiwa, berikut adalah data dari setiap kelurahan :
Kelurahan
Penduduk
Luas
Kampung 1 Skip
8.410 jiwa
50,61 km²
Pamusian
14.131 jiwa
2,54 km²
Sebengkok
15.019 jiwa
1,48 km²
Selumit
6.490 jiwa
0,43 km²
Selumit Pantai
16.347 jiwa
0,48 km²
Jumlah penduduk di Kecamatan Tarakan Timur adalah 42.909 jiwa, berikut adalah data dari setiap kelurahan :
Kelurahan
Penduduk
Luas
Gunung Lingkas
7.905 jiwa
3,19 km²
Lingkas Ujung
10.409 jiwa
1,16 km²
Kampung 4
4.529 jiwa
11,39 km²
Kampung 6
5.433 jiwa
11,21 km²
Mamburungan
7.633 jiwa
8,51 km²
Mamburungan Timur
2.531 jiwa
10,40 km²
Pantai Amal
4.469 jiwa
12,15 km²
Jumlah penduduk di Kecamatan Tarakan Utara adalah 21.983 jiwa, berikut adalah data dari setiap kelurahan :
Kelurahan
Penduduk
Luas
Juata Kerikil
4.705 jiwa
10,59 km²
Juata Laut
10.401 jiwa
84,54 km²
Juata Permai
6.877 jiwa
14,23 km²

 

Suku & Agamamagnify-clip

Masjid Islamic Center Baitul Izzah yang hampir selesai di bangun[14]
Kota Tarakan, yang didiami oleh suku asli Tidung, dalam perkembangannya sebagaimana daerah lain dihuni pula oleh suku-suku lain seperti, Suku Dayak, Banjar, Jawa, Bugis, Batak, Toraja, Tionghoa, dan lain-lain.
Pemeluk agama terbesar adalah Islam disamping Kristen, Hindu dan Budha. Berikut jumlah Penduduk Menurut Agama/Kepercayaan :
162.983 jiwa
20.633 jiwa
5.523 jiwa
3.746 jiwa
162 jiwa
12 jiwa
Lain-lain
10 jiwa
Dibidang kesenian, Tanah Paguntaka ini terkenal akan Tari Jepen yang merupakan tari asli daerah ini, selain Hadrah dan tari-tari tradisional yang berasal dari berbagai daerah. Sementara di dunia musik, perkembangan musik tradisional dan modern juga menunjukkan kemajuan yang berarti.

Pendidikan

Berikut adalah data tentang pendidikan di Kota Tarakan :

Transportasi

Darat

Di Tarakan hanya ada Taxi Bandara dan Angkutan Kota atau Angkot untuk transportasi darat, Bus hanya digunakan untuk karyawan industri di daerah Juwata Laut. Rencananya akan di bangun jembatan penghubung antara Kota Tarakan dengan Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan [21]. Panjang jembatan yang akan dibangun ini adalah 5 km dan akan melewati Pulau Sadau di tengahnya.

Laut

Tarakan menyediakan pelayanan transportasi laut dengan tujuan wilayah utara Kalimantan Timur dan Tawau, Sabah, Malaysia. Pelabuhan di Tarakan juga melayani transportasi laut ke Jawa dan Sulawesi. Di Kota Tarakan terdapat 4 pelabuhan utama antara lain Pelabuhan Tengkayu I, Pelabuhan Tengkayu II, Pelabuhan Malundung dan Pelabuhan Juwata Laut. Pelabuhan Tengkayu I dimanfaatkan sebagai pelabuhan untuk Speed Boat ke wilayah utara Kalimantan Timur jaraknya dari pusat kota sekitar 1 km, Pelabuhan Tengkayu II digunakan sebagai pelabuhan bongkar muat barang jarak dari pusat kota hanya 500 m, Pelabuhan Malundung digunakan sebagai pelabuhan untuk kapal besar tujuan Jawa, Sulawesi dan Malaysia jaraknya dari pusat kota 1,5 km, serta Pelabuhan Juwata Laut yang baru saja dibangun digunakan sebagai pelabuhan Ferry jaraknya dari pusat kota adalah 10 km.

Udara

Transportasi udara di kota Tarakan dimungkinkan melalui pelabuhan udara International Juwata, yang melayani penerbangan dari maskapai penerbangan Domestik maupun International. Rute Domestik meliputi antara lain dari Tarakan langsung menuju kota : Balikpapan, Surabaya, Jakarta, Tanjung Selor, Nunukan, Berau. Maskapai penerbangan yang melayani antara lain : Lion Air, Batavia Air, Sriwijaya Air, Kalstar, Susi Air, MAF. Sedangkan rute International, baru saja diresmikan pada awal tahun 2012 dengan rute Tarakan - Tawau (Malaysia) pulang pergi dengan dilayani maskapai penerbangan MASWings dari Malaysia.

Perbankan

Tarakan memiliki beberapa bank pemerintah dan swasta maupun syariah yang membuka kantor cabang, berikut adalah daftar bank di Kota Tarakan :

Media Informasi

Televisi

Radio

  • Radio Republik Indonesia
    • RRI Tarakan Pro1 - 97.9 MHz
    • RRI Tarakan Pro2 - 101.9 MHz
    • RRI Tarakan Pro3 - 88.8 MHz
  • Suara Kasih - 91.2 MHz
  • Pas FM - 92.0 MHz
  • Breaker FM - 95.3 MHz
  • Suara Bhayangkara - 96.0 MHz
  • Radar Tarakan (RTFM) - 98.7 MHz
  • Kaltara FM - 100.3 MHz
  • Radio Dakwah At-Tanwir - 103.2 MHz
  • Bunyu FM, Bunyu - 104.1 MHz
  • Medika FM - 104.6 MHz
  • Star FM - 105.4 MHz
  • Grass FM - 106.2 MHz
  • Beo Persada (Radio Elshinta) - 106.7 MHz

Surat Kabar Harian

Obyek Wisata

Berikut adlah wisata-wisata yang dapat ditemukan di Tarakan:
  1. Pesta Rakyat Iraw Tengkayu
  2. Pantai Amal
  3. Grand Tarakan Mall
  4. Gusher Plaza
  5. THM Plaza
  6. Museum Rumah Bundar
  7. Baloy Adat Tidung
  8. Hutan Mangrove
  9. Islamic Center Baitul Izzah
  10. Bais Hills Pantai Amal
  11. Penangkaran Buaya Juwata
  12. Tarakan Expo
  13. Wana Wisata Persemaian,
  14. Taman Oval Ladang
  15. Taman Oval Markoni
  16. Taman Oval Malundung
  17. Taman Monumen Penghargaan Kota Tarakan di Bandara Juwata
  18. Bungker Peninggalan Jepang di Bandara Juwata
  19. Makam Tentara Jepang
  20. Tugu Makam Tentara Australia
  21. Air Terjun Karungan
  22. Pulau Sadau
  23. Taman Rekreasi Air 3R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar